Saturday, August 7, 2010

suasana kota Yogyakarta

Buat saya pribadi kota Jogja mempunyai daya tarik sendiri,seperti sebuah medan magnet
Positif yang menarik kutub negatifnya dengan kuat.Sejarahnya mengapa ini bisa terjadi karena saya menghabiskan masa kecil saya disini,mungkin ada setengah tahun an kali ya,dan juga
Karena kota Jogja selau mengingatkan saya pada eyang (yang sudah almarhum).
Kehangatan dan rasa senangnya selau menyambut saya ketika saya turun dari kereta api di
Stasiun Tugu,dan kesedihan selau mengantar saya ketika saya menaiki kereta pulang ke Bandung.

Kesedihan akan hilangnya kenngan masa kecil itu terasa ketika 2 tahun yang lalu eyang meninggal dalam keadaan koma di rumah sakit Sarjito.Kenangan masa kecil akan kehangatan dan kemanjaan pun seakan akan sirna,ditambah juga tepat 6 bulan yang lalu rumah eyang diambil kembali oleh pihak UGM(karena itu merupakan rumah dinas).Rumah itu sudah menjadi pelindung dan pemersatu keluarga kami selama kurang lebih 40 tahun.

Namun kesedihan itu bukan merupakan alasan untuk tidak berkunjung bertemu 'kawan lama'keramahan penduduk Jogja merupakan alasan yang kuat untuk menarik saya kembali berkunjung.Semua orang seakan tersenyum dengan kehadiran saya/kita (pengunjung yang mampir kemari untuk singgah'.'Selamat malam mas', ataupun sekadar senyum ramah terpampang pada wajah orang-orang yang saya temui di perjalanan saya.Semua orang disini selau dengan antusias ingin membantu bila kita dalam kesulitan,ntah itu apakah kita menanyakan arah,ataupun opini dalam membeli barang di 'perko' malioboro.

Selain keramahan para penduduknya,arsitektur kota jogja yang merupakan perpaduan antara bangunan Belanda dan adat Jawa bak galeri artistik yang kita bisa nikmati secara cuma-cuma.
Mulai dari Stasiun Tugu,Gedung Pos hingga pendopo Ambarukmo dan Istana Kraton merupakan suatu keunikan tersendiri.

Lalu alasan terakhir,mengapa kota Jogja lekat di hati saya,karena disini ada seseorang yang selalu akan menanti kehadiran saya.Dia yang rumahnya diatas gunung dan di ujung dunia,tapi biarlah,saya rela kok melakukan perjalana itu.Kota Jogja tidak akan lengkap buat saya tanpa Dhira......

No comments:

Post a Comment