Saya jadi ingat akan beberapa sketsa yang dibuat orang untuk menggambarkan keadaan negara kita ini sepert:
Kalau di Cina, korupsinya di bawah meja,
Kalau di Mexico korupsinya di atas meja
Kalau di Indonesia, Korupsinya sekalian dengan mejanya.
Lalu ada juga....
Di gambarkan di pintu surga terdapat jam-jam yang menggambarkan laju korupsi negara-negara di dunia, terdapat negara-negara Afrika, Asia serta Amerika Selatan yang memiliki putaran jarum jam yang cepat. Lalu datang seorang dari Indonesia dan bertanya kepada malaikat penjaga pintu surga "Diantara jam-jam ini, kok Indonesia tidak ada ya? apakah kita akhirnya sudah bebas korupsi?" Lalu sang malaikat menjawab dengan sedikit prihatin "Maaf, jamnya terpaksa kami taro di dapur, sebagai exhaust fan untuk mengusir asap".
Dan sketsa-sketsa ini terus bermunculan yang baru dan semakin jenaka dan kita sebagai warga negara hanya membaca dan tertawa, memandang sebelah mata pada fenomena yang terjadi ini. Sebenarnya bukan korupsi saja masalah utama kita, namun sepertinya korupsi itu menjadi sebuah hal yang mendarah daging di sini. Akuilah, kita juga pasti pernah korupsi, ntah itu mengambil uang spp, atau uang bensin atau uang-uang lain yang tidak jelas kegunaanya. haha.
Selain korupsi, moralitas juga menjadi faktor utama, sepertinya negara kita ini sudah kehilangan moralnya. Perilaku egoisme individu individu kita menjadi cerminan akan hal ini, saya tidak akan membahas banyak tentang masalah ini karena contohnya banyak diantara kita seperti dari budaya kita berlalu lintas, sikap kita yang kadang memandang segala/semua permasalahan secara dangkal. "yang penting cepat selesai", atau "yang pentinLsg saya tidak dirugikan". Bukankah itu menjadi santapan sehari-hari kita dalam menyelesaikan sebuah masalah??
Banyak sebenernya aspek-aspek yang dapat saya bahas dan jadi bahan lelucon tentang negri kita ini, namun tentu saya males membahasnya satu-satu dan tentu anda tidak akan baca (kalau ada yang memang membaca blog saya ini), tapi satu hal yang bikin saya tertawa adalah ketika tadi menonton berita "Warga rusak rumah yang diduga pemiliknya mempunyai ilmu santet". Ini sudah merupakan zaman globalisasi dan modernisasi (kata orang-orang pintar) sudah abad ke 21, sudah abadnya pesawat tanpa awak dan kloning manusia, tapi SANTET?? apakah ini juga merupakan buah dari abad ke21??Saya masih teringat perkataan dosen Hukindo (Hukum Indonesia) dia bilang bahwa di Indonesia masih terdapat undang-undang yang mengatur tentang urusan santet menyantet? Bukankah hal ini sangat menggelikan??, anda saja yang menentukan.....
No comments:
Post a Comment