Wednesday, March 24, 2010

Opini saya tentang mobil kijang


Tidak biasanya saya menulis dalam bahasa Indonesia (I should have done it on my post about keroncong) tapi yasudahlah, karena malam ini saya ongin membahasa tentang salah satu ikon otomotif di Indonesia. Sebuah mobil yang telah menjadi primadona di keluarga Indonesia. Mobil itu adalah toyota kijang.

Pertrama kali Kijang itu diluncurkan oleh pabrikan mobil Toyota pada tahun 1977, konsep awalnya bukan sebagai "people carier" melainkan mobil bak terbuka untuk menyaingi pasar yang pada kurun waktu itu di kuasai oleh mitsubhi colt. Mesinya menggunaakan mesin 1200cc yang juga digunakan oleh Toyota corrolla., sasis dan bodi mobil ini sangat sederhana, dan tidak terkesan "well built", kijang generasi awal ini dikenal dengan istilah kijang buaya, dikarenakan bentuk mobil ketika kap mesin dibuka menyerupai buaya.

Menyadari antusiasme masyarakat yang tinggi, toyota pun membuat kijang generasi kedua. Kijang ini dikenal dengan istilah "kijang Doyok" dengan kode rangka KF 20 dan kode mesin 4K, berkapasitas 1300cc . Memiliki suspensi double wishbone dan menggunakan per daun untuk bagian depan dan velakang mobil. Kijang ini pun terlihat lebih manis karena di buat bukan sebagai mobil bak saja, melainkan juga sebagai mobil penumpang (people carrier).

Generasi ke 3 pun akhirnya keluar pada tahun 1986, kijang ini di kenal dengan istilah "kijang comandao", mengusung mesin 5K, 1500cc lebih bertenaga dan mengalami transformasi bentuk dari bentukan kijang doyok, menjadi kijang yang banyak masih berkeliaran di kota-kota di Indonesia.Kijang comando pun mengalami 2 tahap perubahan, dari kijang comando 3 pintu menjadi kijang comando 4 pintu. Kijang generasi ketiga ini sudah memilik beberapa variasi seperti comando SX (short xtra) atau yang comando LX (long xtra) mengunakan mesin 5 k dan bertransmisi 4 gigi maju. Selain Comando yang sx dan lx ada juga Comanda yang bertrasmisi 5 gigi maju serta memiliki perlengkapan interior seperti ac dan daouble blower. Dengan model ini kijang sudah mulai merambah ke konsumen kelas atas.

Pada tahun 1992 kijang ini pun mengalami perubahan, dari ber pintu 4 ke pintu 5. Kijang mengusung "toyota original body" (sebelumnya menggunakan toyota full pressed body), metode pembuatan body dengan menggunakan mesin press dan las titik sehingga toyota kijang bebas dari dempul. Pada periode ini juga kijang mempekenalkan mesin 7K yaitu mesin berkapasitas 1800cc, mesin ini digunakan pada model grand extra. namun mesin 5k masih digunakan dalam model sx, lx, ssx dan lsx. Namum untuk model lgx dan sgx menggunakan mesin 7K.

Generasi 4 dari Toyota Kijang (1997- 2004) memperkenalkan model kijang yang lebih halus dan lebih modern dengan sebutan kijang capsule. Kijang model ini masih mengusung mesin 7K (untuk semua model,)namun perbedaanya adalah model sx dan lx menggunakan gearbox bertrasmisi 4 gigi. Selain mesin bensin toyota juga mengeluarkan versi mesin diesel berkapasitas 2500cc dengan kode mesin 2L. Barulah pada tahun 2000, Toyota mengeluarkan tipe mesin EFI (Electronoc fuel injection) dengan mesin 7K-E (berkapasitas 1800cc dan 1-RZE.

Kijang pun sekarang sudah mengalami face lift yang cukup significant yaitu pada tahun 2004 munculah kijang Inova, kijang yang kita kenal saat ini.

Tadi merupakan sedikit tentang sejarah (fakta) tentang ikon primadona mobil keluarga di Indonesia. pada bagian ini saya ingin mengekspresikan perasaan saya (opini) terhadap mobil ini.
Mungkin dapat dikatakan tidak rasional bagi anak muda untuk meng angan-angankan memiliki sebuah mobil kijang. Mobil ini terkesan mobil om-om, atau mobil keluarga yang sangat tidak cocok dengan anak muda. Banyak merek mobil lain seperti toyota twin cam, ataupun suzuki jimny atau honda civic wonder dan banyak lagi yang bisa cocok untuk lifestyle gaul anak muda (hahahaha).

Namun, bila dilihat dari pemikiran saya, mobil2 tersebut terutama sedan memang sangat nyaman (karena tidak menggunakan per daun0 namun berhubung saya tinggal di Bandung, sebuah kota yang ketika musim hujan menjadi sebuah danau dan pada musim kemarau serasa seperti jalan-jalan di zimbabwe yang belum diaspal, mobil sedan sangat tidak cocok. Kondisi alam seperti ini hanya akan mempercepat kerusakan komponen suspensi dan kaki kaki pada mobil.

Ok, bagai mana dengan Jimny atau taft atau feroza. Saya mulai dengan Suzuki Jimny. Mobil ini memang tinggi dan memang murah, akan tetapi the lack of power yang dimiliki mobil ini sangat menyedihkan. Mobil ini mengusung mesin berkapasitas 970cc dan 3 silinder. Untuk mencapai kecepatan 50kmh itu sudah sangat susah. Lepas dari masalah mesin, cabin mobil sangat sempit dan susah untuk membawa penumpang lebih dari 3, dan rak lupa suspensi mobil ini yang sangat keras, terasa seperti batu. Bagaimana dengan taft atau feroza. yaaaa, mobil ini memang lebih bagus dari jimny (menurut saya) namun bandrol harga untuk taft tahun 90'an itu sudah seharga mobil blazer bekas (70 jutaan) dan berhubung dompet saya tipis (tipis tidak berisi) harga seperti itu terasa sangat membebani.

Dengan kemampuan financial 40 juta rupiah, adakah mobil yang bukan sedan yang dapat dibeli berkisaran tahun 85-90? opisinya kalau sedan banyak (tapikan ini tidak masuk dalam kategori) mungkin suzuki carry, Dauhatsu zebra, Suzuki Jimny, Taft (model lama) dan Kijang. Pilihan saya tenetu jatuh pada suzuki carry (kalau saya punya usaha ternak kambing,atau jasa logistik), namun saya kan mashasiswa jadi buat apa punya mobil seperti itu. Kijanglah pilihanya. dengan harga 40 juta, anda suadah dapat mesin 1500cc suspensi yang lebih empuk (daripada jimny) bentuk yang lebih bagus (daripada carry) dan bisa bawa teman2 atau bawa babi (kalau anda pelihara babi). Kijang merupakan pilihan tepat bagi orang yang yang peduli akan kemudahan berkendara. Hampir di seluruh Indonesia semua montir mengerti mesin Kijang, dan juga spare part yang terjangkau dan tersedia.

Jadi kita bisa berkesimpulan, bahwa mobil yang bukan sedan yang cocok untuk orang yang berpikiran agak aneh (seperti saya) dan memiliki kemampuan finansial yang kurang bagus adalah kijang.


-Sejarah kijang disadur dengan pengubahan dari http://id.wikipedia.org/wiki/Toyota_Kijang-
-Gambar diatas bukan Kijang punya saya melainkan gambar bebas dari google-

Sunday, March 21, 2010

My opinion on Keroncong

Awam lembayung.. menghiasi bandar indah permai
Aman terlindung.. oleh pulau s'ribu melambai

Melambai, rona merona
Mengembang layar laju perahu nelayan
Memecah buih menyusur pantai
M'nuju Teluk Jakarta

Indah lukisan alam
Kala senja.. menjelang pelukan malam
Burung putih menyampaikan salam
Kata selamat malam..

(Bandar Jakarta, Ismail Marzuki)

The lyrics above are from the song Bandar Jakarta. I guess you readers wouldn't know the song because your tp young whilst I'm nearing the age of 70 that's why I know.

Maybe the lyrics sounds cheezy, or it doesn't have any substancial meaning or you may think that the lyric aren't as cool as cold play's or as kangen bands lyrics. Maybe it's to monotone and so on and so forth.I'm a big fan of keroncong (i guess you may seem that to be a bit strange) but to be honest with you, keroncong is really nice to hear. I first heard keroncong whilst eating bakmi ini a little warung in Jogja, they played it live with the tenor singers and viola, violin, cello base guitar and flute. At that instant i directly fell in love with it. Keroncong first came with the portuguese settlers from west Indonesia, than it gradually grew to become one of Indonesia traditional music.

The melody of keroncong is magical, it takes you back 50 years to when Indonesia was still a young country and after the revolution. And then you hear the keroncong's guitar melody which like no other music, it has a very distinct melody. Besides the guitar melody, there is also the distinct sound of flute and not forgetting the singer. Usually a woman with a very high voice, or a male with a very low bass voice. I

Sadly now, keroncong, like other Indonesia culture is being buldozed by western and japanese culture like anime (which i think is crap) and other western influences. It will be such a pity if in 10 or 20 years time, keroncong will have vanished like other cultures such as tanjidor (originates from Jakarta).

You may think that this blog is a bit naif, because i usually make fun of things than write what the benefit of something is, but for keroncong is different.I strongly recomend that you take your time to listen to it, and try to enjoy and imagine that you have gone 50 or 60 years back in time to a time where the air is still fresh and there are no traffic jams.

New and modern songs can also be played with the melody of keroncong, i will give you 2 links of video clips from you tube that perform keroncong as a traditional and modern melody of music.

so enjoy...

http://www.youtube.com/watch?v=IdewXRfCSdM
http://www.youtube.com/watch?v=eWMZFU8voHI