Maka ku tak tau apakah hidupku kan ceria
Jika seandainya kau tak mengerti
Ku tak tau arti hidup ini
Jika seandainya kau pergi
maka Pilu hati ini
Jika seandainya kau marah
dirikuku kan menjadi resah
Perlu kau tau, besar artinya dirimu
Dalam keseharian hidupku
Tentang seseorang
Dia yang ku sayang
Tentang dirinya
Tentang Dhira
Saya memulai post blog kali ini dengan sebuah apresiasi puisi buat seseorang. Seseorang yang telah mengerti hitam dan putih, besar dan kecil baik dan buruknya diri saya. Seseorang yang memberi warna dalam hidup saya. seseorang yang ada di sudut pikiran saya setiap saat. Seseorang yang saya kenal dengan Nama Tsalisa Nurul Nadhira.
Pertama kali saya kenal dia itu ketika di daniel, kami dulu sama-sama ikut bimbingan belajar disana sekitar satu tahun yang lalu. Seperti biasa perkenalan pertama kami sangat canggung, saya menyempatkan diri untuk kenal ke Daniel. Ketika berkenalan saya mendapati dirinya dengan muka terkejut. Mungkin dia berpikir, ngapain nih cowo??kurang kerjaan banget. Dari perkenalan itulah, semuanya berubah.
Lalu dengan seperti biasanya, saya mengajak dia pada sebuah kencan. Kami pergi ke sebuah Cafe di bilangan Gandog, arah Ciumbeluit. Kencan itu sangat lah canggung. Berjalan dengan sangat sunyi tanpa ada obrolan yang bermutu diantara kita berdua. Yang saya ingat, saya membahas tentang telah berkurangnya asaupan rokok ke dalam tubuh saya (namun nyatanya tidak).
Secepat dia datang, dia menghilang begitu saja. Ya mungkin, karena sayanya terburu-buru dan menjadikan semua kacau. Kami tetap berhubungan, tetapi hanya sebatas obrolan di YM dengan mengutarakan Angan-angan untuk mengajak dia jalan-jalan keliling Jogja melihat lihat museum (tapi ini terwujud loh, heheh). Yang paling saya ingat adalah, ketika kami chatting di Yahoo Messenger, obrolan-obrolan (topik obrolan) merupakan topik yang saya rasa tidak semua cewe mengerti. Saya ingat, kami membahas tentang Laju urbanisasi kota Jakarta dan Bandung, tentang kota Prague (Praha) yang sangat ingin dia kunjungi karena membaca Novel karangan entahlah saya lupa. Mala Strana, tempat yang dia ingin kunjungi di kota Praha. Dia bilang (kalau tidak salah), itu merupakan daerah pertokoan dengan bangunan bergaya ''medievil europe'' dengan jalanan batu dan tiang-tiang lampu yang antik. Lalu Ragusa, tempat es krim di bilangan kota Tua Jakarta, "es krimnya enak loh, terus suka ada bapa-bapak tua yang mainin lagu keroncong" katanya dengan penuh semangat.
Masa-masa itu tentu saya ingat. Walau, saya sempat jadian dengan orang lain, namun Dhira itu selalu ada di sudut hati saya. "Gw rela putusin pacar gw yang sekarang, demi bisa jadian dengan Dhira" kata saya kepada salah satu sahabatnya yang turut membantu dalam perjuangan saya.
September 2009 merupakan titik balik semuanya. Awal dari segalanya. Saya ingat sms yang saya kirim(walaupun ga persis)
Hay Dhira, aku lagi dengerin lagunya Kla Project yang Yogyakarta jadi inget kamu loh. Apa kabar disana??
Seperti itulah kalau tidak salah. Dari sms inilah proses pendekatan saya kepada Dhira bermula (untuk kedua kalinya). Dan dia meresponya dengan senang. Lalu liburan semester satu, saya bertolak untuk mengujungi Dhira. Untuk melepas rindu dan untuk memenuhi cita-cita saya.
Awal pertemuan sangat canggung. Dhira mentraktir saya magelangan di dekat kosanya di Jalan Kaliurang km 14,5. Pertemuan yang sangat canggung dan teggang, namun saya berhasil melewatinya. Keesokan harinya, saya lancarkan tujuan saya ke Jogja. Di atap mirota batik di jalan Malioboro, kata-kata sakti itupun terucap dengan tanpa basi-basi. "Gw suka sama lu, mau ga jadi pacar gw?"Tanpa dia berpikir panjang, dia mengiyakanya.
Orang yang selama setahun selalu ada dalam pikiran saya sebelum tidur, orang yang saya nanti-nanti untuk mendampingi masa remaja menuju dewasa saya. Orang yang selalu menjadi idaman saya. Akhirnya...... seebuah penantian yang tidak sia-sia.
Saya ingin mengakhiri post blog pagi ini dengan ucapan. "Terimakasih Dhira teletabis yang telah mendampingi saya selama ini, walaupun kita terpisahkan jarak 400km jauhnya, kamu selalu ada di dalam hatiku. Terimakasih untuk semua pengorbanan dan pengertian selama ini, I LOVE YOU dear... :))